Kamis, 02 April 2015

SENI BUDAYA
Karya Seni Rupa Murni

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6NUCvJH3X-xkLZPC2UyX7fuskT14PJBYILIzFNCvh3ZBYwgeXnUANMAWxER0t_h9HRoQZ7EycFENQ_U4UiFQ1cAVlwJts3TsM8b5GJkVEgr8kmD8EunrqIHTuBh2N48ft3TFLqjAAQ88/s1600/Seni-Kriya-Murni4.jpg
Kelas : IX A
Nama Anggota :
1.    Anisya Restu U     (07)
2.   Aprilia Dwi R       (10)
3.   Eka Marita M. S    (18)
4.   Salma Sabila          (28)


PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 2 BANJARNEGARA
Jl. Tentara Pelajar No. 31 Telp 591327 Banjarnegara

Karya Seni Rupa Murni
Karya seni rupa murni merupakan jenis karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan memenuhi kebutuhan estetik atau nilai-nilai keindahan semata, terlepas dari fungsi praktis. Karya semacam ini dibuat untuk kepentingan mengekspresikan emosi atau perasaan penciptanya. Yang tergolong karya seni murni yaitu seni lukis, seni patung, seni relief, seni grafis dan seni kriya murni.
A.   Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni yang berdimensi dua. Dari pembubuhan cat, para pelukis mencoba mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis Indonesia yang berkembang, pada gilirannya nanti ikut mempertegas jati diri seni budaya Nusantara. Sedangkan seni lukis mancanegara menjadi pembanding seni budaya Nusantara.
Contoh seni lukis :             

Judul Lukisan    : “Keluarga Berencana”
Pelukis : Basuki Abdullah
Aliran Lukisan: Realisme Natural

Keterangan Lukisan :
Basuki Abdullah yang berjiwa romantis, melukis kuda pun menjadi cantik. Kesan beauty tersirat dari perindahan bentuk dan pemilihan warna yang cemerlang. Keindahan pada sebahagian besar lukisan Basuki Abdullah merupakan keindahan yang estetis obyektif  ringan yang terkadang hampa dari pendalaman ekspresi. Judul lukisan “Keluarga berencana”, dengan teknik cat minyak di atas kanvas.
Berukuran 200 x 90 cm dengan media oil canvas dan dibuat pada tahun 1975 dengan media water colour on paper. Lukisan ini bermakna yaitu sosok keluarga berencana  dari kuda yang cantik tersebut yang sangat sedang bahagia.




 

Judul Lukisan                : “Badai” (The Storm)
Pelukis             : Raden Saleh
Aliran Lukisan  : Romantisme
Keterangan Lukisan      :
Lukisan ini dibuat pada tahun 1851 dengan media cat minyak di atas kanvas dengan ukuran 97 x 74 cm. Lukisan Raden Saleh yang berjudul “Badai” ini merupakan ungkapan khas karya yang beraliran Romatisme. Dalam aliran ini seniman sebenarnya ingin mengungkapkan gejolak jiwanya yang terombang-ambing antara keinginan menghayati dan menyatakan dunia (imajinasi) ideal dan dunia nyata yang rumit dan terpecah-pecah.
Dalam lukisan “Badai” ini, dapat dilihat bagaimana Raden Saleh mengungkapkan perjuangan yang dramatis dua buah kapal dalam hempasan badai dahsyat di tengah lautan. Suasana tampak lebih menekan oleh kegelapan awan tebal dan terkaman ombak-ombak tinggi yang menghancurkan salah satu kapal. Dari sudut atas secercah sinar matahari yang memantul ke gulungan ombak, lebih memberikan tekanan suasana yang dramatis.

Judul Lukisan    : “Perburuan Rusa”
Pelukis             : Raden Saleh Syarif    Bustaman
Aliran Lukisan: Romantisme dan Naturalis

Keterangan Lukisan :
Raden Saleh Syarif Bustaman (1807), pelopor seni lukis modern di Indonesia yang berhasil menguasai gaya romantis yang lazim di Barat pada abad ke-19. Corak lukisannya beraliran Romantis dan Naturalis. Aliran Romantisnya menampilkan karya-karya yang berceritera dahsyat, penuh kegetiran seperti tentang perkelahian dengan binatang buas. Sedangkan gaya naturalisnya sangat jelas nampak dalam melukis potret. Salah satu karyanya yang beraliran romantis, bertema “Perburuan Rusa”,  pada tahun 1846 dengan media  cat minyak dan kanvas.
B.   Seni Patung
Seni patung merupakan cabang dari seni rupa murni yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. 
Seni patung biasanya dibuat dengan menggunakan berbagai media seperti, kayu, batu, semen, fiber, lilin, tanah liat atau bahkan es. Teknik membuat patung menyesuaikan dengan bahan yang dipakai, dengan cara membentuk dengan tangan, membutsir, memahat, ataupun dengan teknik cetak. Corak seni patung juga bermacam-macam, ada patung naturalis yang menggambarkan benda seperti wujud asli yang ada di alam, ada pula yang bercorak abstrak sehingga sulit dikenali bentuknya.
Seni patung memiliki brbagai corak. Berikut beberapa corak patung:
a.     Imitatif (realis/representative), yaitu tiruan bentuk alam (manusia, binatang, dan tumbuhan) yang perwujudannya berdasarkan bentuk fisik, baik anatomi, proporsi, maupun gerak. Patung corak relis terlihat pada karya Hendra, Trubus, saptoto, dan Edy Sunarso.
b.     Deformatif, yaitu pengubahan bentuk alam menjadi bentuk baru yang masih terkait dengan sifat-sifat fisik. Bentuk alm diolah dan digubah menurut gagasan dan imajinasi pematung. Patung corak deformatif terlihat pada karya But Mochtar dan G. Sidharta.
c.     Nonfigurative (abstrak), yaitu corak yang meninggalkan bentuk-bentuk alam untuk perwujudannya (abstrak) dan dipengaruhi oleh aliran konstruksi. Penyusunan material dalam corak ini ada yang harus di tempa dan di potong, ada juga yang tinggal menyusun bentuk-bentuk yang sudah ada. Corak abstrak ditampilkan oleh pematung G. Sidharta dan Rita Widagdo.
Contoh seni patung :

C.   Seni Relief
Seni relief dapat juga disebut dengan seni ukir. Seni ukir merupakan karya seni rupa yang memiliki dimensi antar dua dimensi dan tiga dimensi. Hal ini disebabkan karena bentuk dari ukiran memiliki ketebalan atau timbul. Hanya saja karya seni relief tidak dapat dinikmati dari segala sisi atau hanya dapat dinikmati dari sisi depan saja. Bahan yang diperlukan dalam berkarya seni relief, seperti kayu, batu, pasir + semen, logam, gifsun, dll. Teknik berkarya seni relief adalah dengan cara dipahat mengikuti pola motif hias yang telah digambar pada permukaan bahan. Contoh seni relief :



D.   Seni Kriya Murni
Seni kriya yang digolongkan ke dalam seni rupa murni adalah seni kriya yang tidak memiliki fungsi praktis melainkan hanya memiliki fungsi hias atau pajang. Seni kriya dapat menggunakan berbagai jenis bahan termasuk bahan yang berasal dari limbah alam maupun limbah industri. Teknik berkarya tergantung dari jenis kriya dan bahan yang digunakan, seperti pecahan-pecahan kaca menjadi hiasan dinding dengan teknik mozaik, plastik kemasan menjadi bentuk bunga dengan potong/rangkai, kulit hewan menjadi hiasan dinding bentuk wayang dengan teknik dipahat (disungging), tanah liat menjadi boneka keramik dengan teknik dibutsir, dll.
Contoh seni kriya murni :

        


E.   Seni Grafis

Seni garfis merupakan cabang seni rupa murni dalam bentuk dua dimensi. Seni grafis juga disebut dengan seni cetak. Seni cetak yang dimaksud terbatas seni cetak dua dimensi, seperti cetak tinggi (cetak cukil kayu), cetak dalam (cetak etsa), cetak datar (cetak litho), dan cetak saring (cetak sablon). 
Seni grafis adalah yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan , secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, pada masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas. Contoh seni grafis :






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My SIA Journey

Kelompok SIAku Hari Senin jam ke 2 kuliah adalah jam dimana mata kuliah SIA (Sistem Informasi Akuntansi). 3 sks? Hmm ngga kerasa s...