SENI BUDAYA
Karya Seni Rupa Murni
Kelas : IX A
Nama Anggota :
1.
Anisya
Restu U (07)
2.
Aprilia
Dwi R (10)
3.
Eka
Marita M. S (18)
4.
Salma
Sabila (28)
PEMERINTAH
KABUPATEN BANJARNEGARA
DINAS
PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 2
BANJARNEGARA
Jl.
Tentara Pelajar No. 31 Telp 591327 Banjarnegara
Karya Seni Rupa Murni
Karya seni rupa murni
merupakan jenis karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan memenuhi kebutuhan
estetik atau nilai-nilai keindahan semata, terlepas dari fungsi praktis. Karya
semacam ini dibuat untuk kepentingan mengekspresikan emosi atau perasaan
penciptanya. Yang tergolong karya seni murni yaitu seni lukis, seni patung,
seni relief, seni grafis dan seni kriya murni.
A.
Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari
seni rupa murni yang berdimensi dua. Dari pembubuhan cat, para pelukis mencoba
mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. nilai-nilai yang melekat
pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis
Indonesia yang berkembang, pada gilirannya nanti ikut mempertegas jati diri
seni budaya Nusantara. Sedangkan seni lukis mancanegara menjadi pembanding seni
budaya Nusantara.
Contoh
seni lukis :
Keterangan Lukisan :
Basuki Abdullah yang berjiwa romantis, melukis kuda pun menjadi cantik.
Kesan beauty tersirat dari perindahan bentuk dan pemilihan warna yang
cemerlang. Keindahan pada sebahagian besar lukisan Basuki Abdullah merupakan
keindahan yang estetis obyektif ringan yang terkadang
hampa dari pendalaman ekspresi. Judul lukisan “Keluarga berencana”, dengan
teknik cat minyak di atas kanvas.
Berukuran 200 x 90 cm dengan media oil canvas dan dibuat pada tahun
1975 dengan media water colour on paper. Lukisan ini bermakna yaitu sosok
keluarga berencana dari kuda yang cantik tersebut yang sangat sedang
bahagia.
Judul Lukisan : “Badai” (The Storm)
Pelukis : Raden Saleh
Aliran Lukisan : Romantisme
Keterangan Lukisan :
Lukisan ini dibuat pada tahun 1851 dengan media cat minyak
di atas kanvas dengan ukuran 97 x 74 cm. Lukisan Raden Saleh yang berjudul “Badai” ini merupakan ungkapan khas karya yang
beraliran Romatisme. Dalam aliran ini seniman sebenarnya ingin mengungkapkan
gejolak jiwanya yang terombang-ambing antara keinginan menghayati dan
menyatakan dunia (imajinasi) ideal dan dunia nyata yang rumit dan
terpecah-pecah.
Dalam lukisan “Badai” ini, dapat
dilihat bagaimana Raden Saleh mengungkapkan perjuangan yang dramatis dua buah
kapal dalam hempasan badai dahsyat di tengah lautan. Suasana tampak lebih
menekan oleh kegelapan awan tebal dan terkaman ombak-ombak tinggi yang
menghancurkan salah satu kapal. Dari sudut atas secercah sinar matahari yang
memantul ke gulungan ombak, lebih memberikan tekanan suasana yang dramatis.
Judul Lukisan : “Perburuan Rusa”
Pelukis :
Raden Saleh Syarif Bustaman
Aliran Lukisan:
Romantisme dan Naturalis
Keterangan Lukisan :
Raden Saleh Syarif Bustaman (1807), pelopor seni lukis
modern di Indonesia yang berhasil menguasai gaya romantis yang lazim di Barat
pada abad ke-19. Corak lukisannya beraliran Romantis dan Naturalis. Aliran
Romantisnya menampilkan karya-karya yang berceritera dahsyat, penuh kegetiran
seperti tentang perkelahian dengan binatang buas. Sedangkan gaya naturalisnya
sangat jelas nampak dalam melukis potret. Salah satu karyanya yang beraliran
romantis, bertema “Perburuan Rusa”, pada tahun 1846 dengan media
cat minyak dan kanvas.
B.
Seni Patung
Seni patung merupakan cabang dari seni rupa
murni yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi
dengan bahan, alat, dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah
dan bermakna.
Seni patung biasanya dibuat dengan
menggunakan berbagai media seperti, kayu, batu, semen, fiber, lilin, tanah liat
atau bahkan es. Teknik membuat patung menyesuaikan dengan bahan yang dipakai,
dengan cara membentuk dengan tangan, membutsir, memahat, ataupun dengan teknik
cetak. Corak seni patung juga bermacam-macam, ada patung naturalis yang
menggambarkan benda seperti wujud asli yang ada di alam, ada pula yang bercorak
abstrak sehingga sulit dikenali bentuknya.
Seni
patung memiliki brbagai corak. Berikut beberapa corak patung:
a. Imitatif
(realis/representative), yaitu tiruan bentuk alam (manusia, binatang, dan
tumbuhan) yang perwujudannya berdasarkan bentuk fisik, baik anatomi, proporsi,
maupun gerak. Patung corak relis terlihat pada karya Hendra, Trubus, saptoto,
dan Edy Sunarso.
b. Deformatif, yaitu
pengubahan bentuk alam menjadi bentuk baru yang masih terkait dengan
sifat-sifat fisik. Bentuk alm diolah dan digubah menurut gagasan dan imajinasi
pematung. Patung corak deformatif terlihat pada karya But Mochtar dan G.
Sidharta.
c. Nonfigurative
(abstrak), yaitu corak yang meninggalkan bentuk-bentuk alam untuk
perwujudannya (abstrak) dan dipengaruhi oleh aliran konstruksi. Penyusunan
material dalam corak ini ada yang harus di tempa dan di potong, ada juga yang
tinggal menyusun bentuk-bentuk yang sudah ada. Corak abstrak ditampilkan oleh
pematung G. Sidharta dan Rita Widagdo.
Contoh seni patung :
C.
Seni Relief
Seni relief dapat juga disebut dengan seni
ukir. Seni ukir merupakan karya seni rupa yang memiliki dimensi antar dua
dimensi dan tiga dimensi. Hal ini disebabkan karena bentuk dari ukiran memiliki
ketebalan atau timbul. Hanya saja karya seni relief tidak dapat dinikmati dari
segala sisi atau hanya dapat dinikmati dari sisi depan saja. Bahan yang
diperlukan dalam berkarya seni relief, seperti kayu, batu, pasir + semen,
logam, gifsun, dll. Teknik berkarya seni relief adalah dengan cara dipahat
mengikuti pola motif hias yang telah digambar pada permukaan bahan. Contoh seni
relief :
D.
Seni Kriya Murni
Seni kriya yang digolongkan ke dalam seni
rupa murni adalah seni kriya yang tidak memiliki fungsi praktis melainkan hanya
memiliki fungsi hias atau pajang. Seni kriya dapat menggunakan berbagai jenis
bahan termasuk bahan yang berasal dari limbah alam maupun limbah industri.
Teknik berkarya tergantung dari jenis kriya dan bahan yang digunakan, seperti
pecahan-pecahan kaca menjadi hiasan dinding dengan teknik mozaik, plastik
kemasan menjadi bentuk bunga dengan potong/rangkai, kulit hewan menjadi hiasan
dinding bentuk wayang dengan teknik dipahat (disungging), tanah liat menjadi
boneka keramik dengan teknik dibutsir, dll.
Contoh
seni kriya murni :
E.
Seni Grafis
Seni garfis merupakan cabang seni rupa murni
dalam bentuk dua dimensi. Seni grafis juga disebut dengan seni cetak. Seni
cetak yang dimaksud terbatas seni cetak dua dimensi, seperti cetak tinggi
(cetak cukil kayu), cetak dalam (cetak etsa), cetak datar (cetak litho), dan
cetak saring (cetak sablon).
Seni grafis adalah yang proses pembuatan
karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik
Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah
banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal
sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni
orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan , secara
teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam,
biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk
litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain
yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap
sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak
dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, pada masa seni rupa modern
masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya
tersebut adalah edisi terbatas. Contoh seni grafis :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar